CILEGON (beritatruk) – Musyawarah Daerah (Musda) II Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Banten mengangkat kembali Syaiful Bahri sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) untuk periode 2020-2025.
Enam DPC yang tergabung dalam Aptrindo Banten, yakni Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, memilih Syaiful Bahri secara aklamasi dalam Musda II di Kantor DPD Aptrindo Banten, Cilegon, Kamis (9/7).
Syaiful Bahri menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dari semua anggota Aptrindo Banten untuk melanjutkan kepemimpinannya dalam 5 tahun ke depan. “InsyaAllah amanah ini akan saya jalankan sebaik-baiknya sesuai tupoksi,” katanya.
Untuk periode kedua ini, Syaiful Bahri akan memperkuat organisasi secara internal melalui soliditas pengurus, kekompakan dan persatuan agar memiliki satu pandangan dan tujuan.
Dia juga akan memperkuat organisasi secara eksternal, antara lain memperluas kemitraan, memperkuat kerja sama dengan BUP (Badan Usaha Pelabuhan), menjalin kemitraan dengan kawasan-kawasan industri dengan memberikan pelayanan yang terbaik.
Musda II Aptrindo Banten juga dihadiri oleh Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan dan beberapa pengurus DPP.
Dampak Covid-19
Dalam kesempatan itu, Gemilang mengungkapkan saat ini pengusaha truk berusaha bertahan dari dampak pandemi Covid-19 dengan melakukan kegiatan yang tidak berisiko menurunkan pendapatan.
“Akibat Covid-19 kegiatan industri merosot, sehingga omzet pengusaha truk turun 40% hingga 50%. Supaya omzet tidak semakin turun, pengusaha menerapkan protokol kesehatan bagi awak truk saat menjalankan kegiatannya,” ujarnya.
Dia meminta kepada pemerintah untuk segera menggulirkan stimulus kepada pengusaha truk yang masuk dalam kategori usaha kecil menengah (UKM) agar mereka bisa bertahan dari dampak pandemi Covid-19.
“Sampai saat ini kami belum merasakan apa yang dijanjikan pemerintah. Padahal Presiden Jokowi sudah mencak-mencak. Menteri Keuangan, OJK, ini kami membutuhkan kepastian, karena pinjaman dan bunganya masih tetap ditagih leasing atau bank,” ungkap Gemilang.
Syaiful Bahri menambahkan, untuk mengatasi penurunan pendapatan, pengusaha truk perlu melakukan sebuah terobosan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.
“Covid-19 ini luar biasa memukul usaha kami, tetapi dengan new normal kami masih bisa bertahan dan melakukan terobosan. Sebab meskipun ada Covid-19, angkutan logistik harus tetap jalan,” ujarnya.
Menurut Syaiful Bahri, omzet pengusaha truk sempat anjlok pada April hingga Mei, namun mulai kembali meningkat sejak pelonggaran Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) di beberapa daerah.
Hubungi Kami